1. Ketahui profil risiko Anda? Apakah konservatif, moderat atau agresif.

  2. Pilih tujuan keuangan untuk investasi seperti dana pendidikan anak, dana pensiun, dana naik haji, dana rekreasi dll.

  3. Misalnya kita memilih dana pendidikan anak, maka tentukan berapa tahun kita akan berinvestasi untuk mempersiapkannya. Misalnya anak kita umur 2 tahun, mempersiapkan biaya kuliahnya diumur 18 tahun, masih 16 tahun lagi, maka kita bisa memilih jenis reksa dana saham untuk investasi jangka panjang.

  4. Seperti halnya produk lain (misal komputer,kulkas), Anda bisa mendapatkan katalog yang menjelaskan tentang produk tersebut. Melalui Manajer Investasi (MI) atau agen penjual, mintalah prospektus produk reksadana yang tersaring oleh Anda dan pelajari terutama kebijakan dan resiko investasi.

  5. Pelajari Kinerja masa lalu reksa dana melalui imbal hasil historis reksa dana, prestasi masa lalu relatif terhadap reksa dana sejenis dan pasar secara keseluruhan (indeks). Beberapa hal penting yang perlu dipelajari pada isi kinerja : garis besar komposisi/alokasi portofolio, imbal hasil, dan strategi investasi manajer investasi ke depan.

  6. Kenali dan Pilih Manajer Investasi yang baik.

  7. Terakhir, setelah Anda menentukan reksadana mana yang Anda pilih, sebelum Anda melakukan investasi, pelajari tata cara investasi pada reksadana tersebut, termasuk biaya-biaya transaksinya bila ada.